Selasa, 02-Februari-2021 07:08
.jpg)
JAKARTA, METRALNEWS.COM - Pegiat media sosial (medsos) Denny Siregar menyoroti pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY mengatakan, saat ini ada gerakan yang akan merebut Partai Demokrat secara paksa. Menurut Denny, lebih baik Partai Demokrat berbicara prestasi dari pada sensasi.
"Oalahhh @AgusYudhoyono ini Pansos apalagi ? Mending bicara prestasi @PDemokrat deh. Partai kok penuh sensasi..," kata Denny dalam akun Twitternya.
- Respons KLB Deli Serdang, AHY Gelar Rangkaian Rapat Konsolidasi
- Demokrat Malut: Pecat Kader Partai Demokrat yang Ikut KLB di Sumut
- Soal Kepengurusan Partai Demokrat, Mahfud MD: Yang Resmi di Kantor Pemerintah Itu AHY, Putra SBY
- Pakar Politik LIPI Sebut KLB Demokrat di Deli Serdang Bikin Masyarakat Makin Bingung
Sebelumnya, AHY menyebutkan, saat ini ada gerakan politik yang akan merebut Partai Demokrat secara paksa.
"Dari kesaksian banyak pihak, gerakan ini melibatkan pejabat penting yang berada di lingkaran dekat Presiden Jokowi," kata Agus dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Senin (1/2/2021).
Untuk memperjelas perkara tersebut, Agus menyebut sudah berkirim surat kepada Presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi langsung.
"Kami berpegang pada azas praduga tak bersalah, kami kirim surat tadi pagi," ujar AHY, sapaannya.
Dari runtutan peristiwa yang didapat, ada kader, mantan kader dan pihak luar yang ikut bermain yaitu satu orang kader aktif, ada kader yang sudah enam tahun tidak aktif karena terlibat korupsi ada mantan kader yang sudah keluar 3 tahun lalu dan pejabat yang duduk di kursi pemerintahan.
Agus sudah mencium gelagat ini sejak sebulan lalu, ketika banyak kader di daerah yang diajak melalukan pergantian kepemimpinan Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
"Menurut penuturan para saksi, ada 360 pemegang hak suara yang harus diajak. Dan mereka akan diberi imbalan uang yang sangat besar," ujar AHY.
Mulanya, kata AHY, dia tidak yakin. Namun para saksi sudah bertemu langsung dengan pejabat yang akan mengambilalih partai demokrat tersebut.
"Tapi kami akan pertahankan kedaulatan partai kami. Kami tidak rela ada yang ambilalih secara paksa," katanya.
Reporter : Wahyu Praditya P
Editor : Nazaruli
Tag