Sabtu, 28-November-2020 10:28

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat, Andie Arief mengkritik wawancara Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Metro TV.
Menurutnya, wawancara Jokowi tersebut dinilai mengerikan bagi demokrasi. Publik pun menilai, demi sebuah kepentingan pribadi Presiden bisa gunakan TNI.
"Melihat wawancara Pak Jokowi di Metro TV cukup mengerikan bagi demokrasi. Membenarkan banyak pihak bahwa ada perintah Presiden pada TNI untuk menurunkan baleho dan mengejar HRS. Publik membacanya, demi kepentingan pribadi Presiden Jokowi bisa gunakan TNI," kata Andi dalam akun Twitternya, @AndiArief.
- Kasus Bunuh Diri Anak dan Perempuan di Jepang Naik Drastis, Tak Disangka Ini Pemicunya
- Uji Kelayakan Besok, Komjen Listyo Diyakini Tanpa Kendala untuk Jadi Kapolri
- Izin Darurat Vaksin Merah Putih Buatan Eijkman dan LIPI Diprediksi Keluar Februari 2022
- Ngeri, Korban Meninggal COVID-19 Diprediksi 100.000/Pekan dalam Waktu Dekat
Diketahui dalam wawancara di Metro TV, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi ketegasan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman. Dudung memerintahkan penurunan baliho pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
"Memang ketegasan seperti itu yang kita perlukan," kata Jokowi dalam wawancaranya.
Kendati begitu, ketegasan tetap harus dalam aturan. Dia menyebut ketegasan tak boleh melewati batas.
"Tetap dalam koridor aturan, dalam koridor undang-undang. Saya mengapresiasi ketegasan ketegasan seperti itu," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Dudung mengeluarkan pernyatakan keras bagi organisasi yang berusaha memecah persatuan dan kesatuan atau melawan aturan. Organisasi tersebut bakal berhadapan dengan TNI.
Seluruh organisasi harus mengikuti regulasi. Dia menyoroti maraknya spanduk ilegal di Ibu Kota, termasuk milik simpatisan Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
FPI sudah beberapa kali diminta menurunkan spanduk. Namun, spanduk dan baliho kembali muncul meski sudah diturunkan.
Dia juga menyoroti isi baliho simpatisan Rizieq yang bernada provokatif. Kebanyakan baliho berisi 'Ayo revolusi akhlak di bawah komando Habib Rizieq Shihab' dan dapat mengganggu persatuan.
Reporter : didwood
Editor : irawan
Tag