Sabtu, 06-Februari-2021 18:22

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Ketua Bappilu Partai Demokrat (PD) Andi Arief menyebut, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko telah ditegur Presiden Jokowi terkait isu kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketum Partai Demokrat.
"KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat," tulis Andi Arief di akun Twitternya, Jumat (5/2/2021).
Selain itu, Andi Arief juga menyinggung soal adanya sejumlah kader senior Partai Demokrat yang kurang legowo dengan AHY menjadi Ketum Partai Demokrat.
- Rustam: Jika Rakyat NTT Sangat Antusias Sambut Jokowi Tentunya Itu Spontanitas
- CPI Jeblok, Indonesia Darurat Korupsi, Mardani Minta Presiden Lakukan Ini...
- Buzzer Jokowi Diserang, FH: Biar Saja Dicaci Maki dan Difitnah Kadrun, karena Bangsa Ini Harus Dijaga
- Bela Jokowi Soal Kerumunan di Maumere, Rizal Ramli Sentil dokter Tirta: Ternyata Semangat Menjilat Susah Merubah Kekuasan
Terhadap kader senior yang belum legowo itu, Andi Arief menyebut jika pihaknya memaklumi dan partai akan mendidik mereka.
"Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik," ungkap Andiarief_.
Sebelumnya, AHY membeberkan ada upaya pengambilalihan partainya secara paksa lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB). Ia menyebut ada sejumlah eks kader, kader, dan pejabat pemerintah di lingkaran dekat Presiden Jokowi yang terlibat dalam gerakan itu.
AHY pun mengaku telah mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi mengenai dugaan keterlibatan pejabat tersebut dalam upaya mengkudeta kepemimpinan Demokrat.
"Saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," kata AHY, Senin (4/2/2021).
Terkait hal itu, sejumlah elit Demokrat, termasuk Andi Arief menuding bahwa orang dalam lingkaran Istana yang dimaksud AHY adalah Moeldoko.
“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,” tulis Andi Arief di akun Twitternya, Senin (1/2/2021).
“Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” jelas @Andiarief_.
Sementara Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut Moeldoko ingin menjadikan Demokrat sebagai kendaraan di 2024. Moeldoko disebut siap membayar para pimpinan daerah Demokrat untuk menggelar KLB.
Namun tudingan elit Demokrat itu dibantah Moeldoko. Dia menyebut hanya ngopi-ngopi saat bertemu dengan para kader Demokrat. Moeldoko mengaku tak ada niat mencampuri urusan internal partai.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Sesmawati
Tag