Senin, 01-Februari-2021 14:40

JAKARTA, NETRALNEWS.COM – Politisi Partai Solidaritas Indonesia Mohammad Guntur Romli ikut mengkritik ucapan Guburnur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai kemacetan di Jakarta. Menurut Romli, saran Anies agar masyarakat jalan jam 2 pagi agar tidak kena macet adalah saran orang frustasi.
“Maaf ya, ini saran orang frustrasi. Mau Bebas Macet di Jakarta? Ikuti Saran Gubernur Anies: Jalan Jam 2 Pagi,” tulis Guntur Romli di akun Twitternya, Minggu (31/1/2021).
Saran Anies tersebut diibaratkan oleh Guntur Romli seperti mengobati kaki terlikir tapi dengan membedaki wajahnya dan mencoba mengurai kemacetan jalan, tapi malah mengecat atap-atap rumah.
- Begini Sosok Artidjo Alkostar di Mata Gubernur Anies
- Aldi Taher Calonkan Diri Jadi Wagub DKI, EK: Alhamdulillah, Anies Bakal Ada Pasangan yang Setara...
- Ide Interpelasi PSI Ditertawakan Pimpinan DPRD DKI, DS: Seperti Anak Kecil yang Ditertawakan Teman-Teman Seniornya di DPRD
- Prabowo – Puan Akan Bersaing Ketat dengan Anies – Susi di 2024, FH: Terlalu Menghayal, Tak Akan Pernah Terjadi!
“Kyak ngasi solusi kemacetan dgn mengecat atap-atap rumah. Kyak mengobati kaki terkilir dgn membedaki wajahnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, ide nyeleneh Anies Baswedan itu disampaikan Anies dalam forum virtual launching Buku Potret Jakarta 2020, Sabtu (30/1/2021).
Dengan nada bercanda dan sedikit tertawa, Anies Baswedan mengatakan apabila tidak ingin terjebak macet di Ibu Kota, warga Jakarta sebaiknya melakukan perjalanan pada pukul 02.00 dinihari.
"Jakarta jam 2 pagi itu sepi, kalau mau bebas macet jalan lah jam 2 pagi, enggak ada kendaraan di situ," kata Anies dilansir dari Kompas.com, Sabtu (30/1/2021).
Anies mengatakan, Jakarta seringkali diasosiasikan sebagai kota dengan tingkat kemacetan yang tinggi. Ruas jalan di Jakarta kerap diwarnai kemacetan.
Namun kondisi berbeda tampak saat Jakarta menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus rantai penularan Covid-19 pada April dan Mei 2020.
Kala itu jalanan-jalanan di Ibu Kota tampak sepi dan jauh dari kemacetan lalu lintas yang selalu terjadi sebelum PSBB diterapkan.
Reporter : Dimas Elfarisi
Editor : Sesmawati
Tag