Rabu, 20-January-2021 23:40

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Rasman MS membantah informasi soal penanda SOS yang muncul ketika mencari Pulau Laki di aplikasi Google Maps memiliki keterkaitan dengan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Rasman menegaskan pihaknya telah melakukan pemeriksaan di lokasi tersebut dan tidak menemukan apa-apa di daerah tersebut.
"Tidak ada apa-apa di situ, sudah saya konfirmasi sama anggota tidak menemukan sesuatu," tegas Rasman di JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
- KPK Pastikan Tangkap Gubernur Sulsel atas Dugaan Korupsi
- Prof Zubairi Enggan Komentari Penggunaan GeNose Buatan UGM dan Pertanyakan Bukti Ilmiahnya
- Perintah Langsung Kapolri atas Aksi Koboi Polisi di Cengkareng: Pecat Tidak Hormat dan Proses Pidana
- Tahanan KPK Ikut Terima Vaksin Meski Bukan Prioritas, Firli: Kesehatan Adalah Hak Asasi Manusia
Terkait munculnya tanda itu di aplikasi Google Maps, Rasma mengatakan bisa saja terdapat skenario di mana nelayan yang dalam cuaca kurang baik berlindung di pulau tersebut dan menggunakan ponsel pintar untuk memasukkan tanda tersebut.
"Biasanya nelayan itu senangnya dia kalo cuaca kurang baik dia akan berlindung di situ. Perahunya dinaikkan, mungkin dia main HP atau segala macam. Ya, bisa saja. Tapi kalau berkaitan dengan Sriwijaya tidak ditemukan," ujar Rasman, seperti dilansir Antara.
Sebelumnya media sosial dihebohkan dengan tangkapan layar aplikasi peta yang memperlihatkan penanda bertuliskan SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta yang dekat dengan diduga lokasi jatuhnya Sriwijaya Air.
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Reporter : Irawan HP
Editor : Irawan HP
Tag