Senin, 08-Februari-2021 09:43

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Beredar rencana aksi demonstrasi dengan agenda menuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Informasi rencana aksi ini beredar melalui aplikasi perpesanan dan mengatasnamakan BEM Indonesia.
Mantan politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean (FH) pun menanggapi kabar tersebut.
"Di bbrp group WA beredar undangan demo atas nama BEM SI dgn agenda pemakzulan Jokowi tgl 12-2-2021. Rasanya tak mungkin BEM SI bikin agenda demo disaat2 skrg ini kala covid sedang tinggi2nya," katanya, Senin (8/2/21).
- Abdullah TP3 Minta Polisi Sumpah Muabbalah Ungkap Peristiwa KM 50, FH: Bikin Kegaduhan
- FH Samakan Mabuk Miras dengan Mabuk Agama, Tokoh Papua: Komunis Biasanya Suka Menuduh Orang Mabuk Agama
- Kontroversi Perpres Miras, FH: Sejak Dulu Miras Sudah Legal, Soal Haram, Ya Jangan Dikonsumsi, Mudahkan??
- FH Sindir KPK: Ngaku Dilemahkan, Anggaran Triliunan, OTT Cuma 1 M, Formula E Dibiarkan Saja
"Sy duga undangan itu HOAX, dan hanya propaganda mahluk2 yg tak jauh dr angka 212," imbuh FH.
Sementara secara terpisah diberitakan, Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) Andi Khiyarullah mengatakan informasi rencana aksi pemakzulan ini bukan dari BEM-SI.
Andi juga mengaku tak mengetahui adanya perkumpulan bernama BEM Indonesia.
"Bukan dari kami. Ini tidak benar," kata Andi seperti dinukil Tempo.co, Ahad, 7 Februari 2021.
Menurut informasi yang beredar di WA, aksi itu digelar pada Jumat mendatang, 12 Februari 2021 atau bertepatan dengan Hari Raya Imlek. Aksi disebut akan dimulai pada pukul 13.00 WIB dengan titik kumpul Tugu Proklamasi, Menteng, kemudian menuju kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dan berakhir di Taman Pandang, Monumen Nasional.
Dalam pesan tersebut, tertulis bahwa rezim Jokowi sangat jauh dari harapan rakyat, tidak amanah, menyalahgunakan jabatan, dan tidak berkeadilan hukum dalam banyak kasus. Tertulis ajakan untuk mengawal demokrasi yang berkeadilan, konstitusi, dan Pancasila.
Kembalikan Dwifungsi ABRI sbg alat pertahanan keamanan negara serta berpolitik, bubarkan kabinet dan parlemen, bentuk DPRMPRS.
RAKYAT BERSATU...
Mari kita semua bersatu menyuarakan hak-hak rakyat dan turunkan presiden jokowi dari kursi istana !" demikian bunyi pesan teks yang ditulis tanpa kaidah baku tersebut.
Para peserta aksi pemakzulan diminta mengenakan baju berwarna putih dan bawahan berwarna hitam. Tak ada informasi narahubung dalam pesan ini, hanya tertulis BEM Indonesia sebagai PIC.
Reporter : Taat Ujianto
Editor : Taat Ujianto
Tag