Selasa, 02-Februari-2021 09:50

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Politikus PDIP, Budiman Sujadjatmiko mengatakan bahwa rakyat Indonesia hendaknya berhenti memgasihi elite-elite manja karena rakyat sudah menderita karena pandemi. Diduga, cuitannya ditujukan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kita harus berhenti mengasihani elite2 yg manja. Kita semua sudah cukup menderita karena #COVID19. Sila urus sendiri keresahan2mu. Jika ada pelanggaran hukum, bawa ke proses hukum. Jika urusannya politik, selesaikan secara politik," kata Budiman, Senin (1/2/21).
Pernyataan Budiman diamini oleh mantan politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean.
- Target 300 Ribu Rumah, Baru Terealisasi 780, FH: Anies Tidak Kerja, Ngurusin Trotoar Terus
- Politisi PDIP Sebut Jokowi Harus Punya Komite Kepresidenan, Ini Alasannya
- Demokrat Versi KLB Sibolangit Mau Daftar ke Kemenkumham, FH: Pertarungan Sesungguhnya akan Dimulai...!!
- Abdullah TP3 Minta Polisi Sumpah Muabbalah Ungkap Peristiwa KM 50, FH: Bikin Kegaduhan
"Agree bang..! Dan jangan ada yang menyeret2 Presiden utk urusan remeh temeh. Presiden sudah lelah mengurus ekonomi ditengah pandemi ini. Lelah mengurus wabah yg harus segera dikalahkan. Lelah mengurus hal2 penting kehidupan rakyat..!!"
Sementara sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat tengah dilanda ketegangan internal yang dipicu munculnya isu perebutan kursi kepemimpinan. Sejumlah pihak menuding ada orang di dalam lingkaran Presiden Joko Widodo yang berusaha merebut kursi Ketua Umum partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
Tudingan tersebut diarahkan kepada Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Hal ini dipicu adanya pertemuan sejumlah elite Demokrat dengan Moeldoko.
Moeldoko langsung menanggapi tudingan tersebut. Dia meminta masalah internal Demokrat tidak perlu melibatkan Jokowi.
" Jangan dikit-dikit Istana, dalam hal ini saya mengingatkan, sekali lagi jangan dikit-dikit Istana, jangan ganggu Bapak Jokowi dalam hal ini," ujar Moeldoko dalam konferensi pers.
Moeldoko menegaskan banyak isu yang tidak ada hubungannya dengan Jokowi. Hal itu cukup menjadi urusan staf kepresidenan.
" Banyak orang berbondong-bondong datang ke Istana dan ke rumah ini, tanpa saya tahu tujuan jelasnya, semua datang curhat tentang situasi yang terjadi, saya diamkan saja," kata Moeldoko.
Selanjutnya, Moeldoko prihatin dengan merebaknya isu kudeta di lingkungan Partai Demokrat. Dia menganggap isu tersebut beredar tanpa kejelasan.
" Saya sarankan menjadi seorang pemimpin adalah seorang pemimpin yang kuat, jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing, dan seterusnya, dan yang namanya kudeta ya pasti dari dalam masa iya dari luar," kata dia.
Reporter : Taat Ujianto
Editor : Taat Ujianto
Tag