Selasa, 19-January-2021 11:30

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi mengatakan, kasus chat mesum Rizieq Shihab diteruskan bukan karena keinginan pemerintah.
Dia juga menilai, kasus yang menyeret Pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu diteruskan bukan untuk pengalihan isu, seperti yang dituduhkan.
Dijelaskan Teddy, kasus tersebut diteruskan karena melaksanakan putusan pengadilan. Ada yang menggugat SP3 yang dikeluarkan Kepolisian dan gugatan tersebut dikabulkan oleh pengadilan.
- Bertemu Amien Rais, DS: Gua gak Bisa Kayak Jokowi Sabar Hadepin Mbah-Mbah Halu
- EK Catatkan Peristiwa Ghosting Nasional: Dari Rizieq ke Arab, Nazaruddin ke Colombia Hingga Harun Masiku
- Gatot Ngaku Diajak Gulingkan AHY, TG: Jangan-Jangan Waktu Ari Lasso Keluar dari Dewa 19 Gatot Diajak Juga
- Minta SBY dan AHY Hadapi Masalah Internal Partai Demokrat Secara Jantan,TG: Belum Apa-Apa Sudah Merengek
Menurutnya, apabila ada pihak yang menyebut kasus chat mesum Rizieq diteruskan untuk mengaluhkan isu anti ulama dan sebagainya, adalah bentuk kebodohan.
"Jadi jika ada yg mengatakan bahwa kasus chat mesum Rizieq shihab diteruskan karena pemerintah ingin alihkan isu, anti ulama dan sebagainya, tentu itu kebodohan yg sempurna," jelas dia, dikutip dari cuitannya, Selasa (19/1/2021).
Lebih lanjut Teddy jelaskan bahwa Polisi adalah pihak yang "dirugikan" saat ini. Pasalnya Polisi dianggap salah pernah mengeluarkan SP3 kasus Rizieq, maka diperintahkan oleh pengadilan agar pihak Kepolisian meneruskan kasus ini.
"Saya jelaskan secara kasar aja supaya dipahami oleh pendukung Rizieq. Jadi bukan maunya Polisi," tegas dia.
Teddy mengaku tidak membahas substansi kasus chat mesum Rizieq. Teddy hanya menjelaskan kenapa kasus chat mesum Rizieq masih dilanjutkan.
"Paham ya..," kata Teddy pada pengikut Rizieq.
Reporter : Martina Rosa Dwi Lestari
Editor : Sesmawati
Tag