Kamis, 18-Februari-2021 11:25

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar mengungkapkan kalau pada tahun 2017 momen dipenjaranya Gubernur DKI Jakarta waktu itu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi simbol perlawanan pada radikalisme.
Menurut Denny, pada saat itu ratusan orang memenuhi Monumen Nasional (Monas) buat menyalakan lilin sebagai simbol rasa duka. Hingga menyebar sampai seluruh Indonesia.
"Dikirim foto lama tahun 2017, waktu @basuki_btp masuk penjara. Dengan koordinasi dari beberapa teman, kumpullah ratusan orang dgn bawa lilin menyalakan rasa duka. Dan lilin itu menyebar ke seluruh Indonesia. Saya rasa, inilah titik awal kita melawan radikalisme di dunia nyata," tulisnya seperti dilansir Jakarta, Kamis (18/2/2021).
- Mahfud: Pemerintah Tak Proses Hukum Din Syamsuddin
- Din Syamsuddin Dilaporkan Radikalisme, HNW: Tidak Rasional dan Aneh, Apa Kata Dunia?
- Mahfud MD: Pemerintah Tak Pernah Anggap Din Syamsudin Penganut Radikalisme
- Alumni ITB Laporkan Din Syamsudin Terkait Radikalisme, RR: Tokoh Besar Lahir dari Sana, Ternyata Ada Juga Berpikiran Cupet
Sontak cuitan Denny langsung diserbu pengikutnya alias warganet. Banyak perdebatan memenuhi linimassa. Berikut rangkumannya.
@mata******
Saya sependapat.. tanpa kasus Ahok mkn kita akan terlambat memerangi radikalisme di Indonesia, yg ternyata sdh cukup besar.. Ahok adalah martir utk perjuangan kita menghabisi segala jenis radikalisme di Indonesia.. keep on fighting broer
@heink****
Radikalisme akan semakin tenggelam, tidak mendapatkan tempat di hati masyarakat yang cinta akan kedamaian dan persatuan. Akan ada saatnya radikalisme bersinggungan dengan semua orang dan pada saat itulah orang tersebut akan menjadi musuh radikalisme.
Reporter : PD Djuarno
Editor : Sulha Handayani
Tag