Selasa, 22-December-2020 13:15

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean menyindir keberadaan Komnas HAM yang saat ini tengah aktif terlibat dalam kasus penembakan enam anggota Laskar FPI di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Ia pun lantas mempertanyakan diamnya sikap Komnas HAM dalam kasus dugaan kerumunan di Petamburan beberapa waktu lalu, yang berpotensi pada munculnya klaster baru penyebaran Covid-19.

Menurutnya, manusia mempunyai hak mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Dan itu adalah hak asasi yang dilindungi undang-undang HAM. Dirinya meminta Komnas HAM menunaikan tugas dengan benar, jangan cari panggung.

"Bukankah hak kami mendapat lingkungan yg baik dan sehat adalah Hak Azasi yg dilindungi UU HAM? Lantas mengapa @KomnasHAM tdk menegur kerumunan petamburan krn berpotensi menjadikan lingkungan tdk sehat akibat penularan covid?" kata Ferdinand dalam akun Twitternya, @Ferdinand Haean3.

"Makanya tunaikan tugas dgn benar, jgn cari panggung," lanjutnya.

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean menyindir keberadaan Komnas HAM yang saat ini tengah aktif terlibat dalam kasus penembakan enam anggota Laskar FPI di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Ia pun lantas mempertanyakan diamnya sikap Komnas HAM dalam kasus dugaan kerumunan di Petamburan beberapa waktu lalu, yang berpotensi pada munculnya klaster baru penyebaran Covid-19.

Menurutnya, manusia mempunyai hak mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Dan itu adalah hak asasi yang dilindungi undang-undang HAM. Dirinya meminta Komnas HAM menunaikan tugas dengan benar, jangan cari panggung.

"Bukankah hak kami mendapat lingkungan yg baik dan sehat adalah Hak Azasi yg dilindungi UU HAM? Lantas mengapa @KomnasHAM tdk menegur kerumunan petamburan krn berpotensi menjadikan lingkungan tdk sehat akibat penularan covid?" kata Ferdinand dalam akun Twitternya, @Ferdinand Haean3.

"Makanya tunaikan tugas dgn benar, jgn cari panggung," lanjutnya.