Sabtu, 05-December-2020 12:20

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Politisi Ferdinand Hutahaean (FH) menyindir mantan Panglima TNI Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo yang menuding TNI saat ini seperti era orde baru. Menurut mantan Anggota Partai Demokrat Itu, Gatot harusnya tidak menyalahkan TNI Karena Sebelumnya kerap mengatakan begitu merindukan era orde baru.
"Kan katanya rindu Orde Baru," tulis Ferdinand di akun Twitternya, Sabtu (5/12/2020).
Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan fungsi dan tugas TNI saat ini mulai condong kembali seperti pada masa orde baru.
- Waspadai Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah Ini
- Kasus Bunuh Diri Anak dan Perempuan di Jepang Naik Drastis, Tak Disangka Ini Pemicunya
- Uji Kelayakan Besok, Komjen Listyo Diyakini Tanpa Kendala untuk Jadi Kapolri
- Izin Darurat Vaksin Merah Putih Buatan Eijkman dan LIPI Diprediksi Keluar Februari 2022
Saat itu, kata Gatot, TNI menjadi salah satu alat propaganda politik oleh pemerintah yang tengah berkuasa. Meski tak secara jelas menyatakan terkait dengan pemerintah saat ini, namun Gatot menilai melihat hal itu terjadi kembali di masa kini.
"Kalau kita melihat perkembangan situasi yang terjadi akhir-akhir ini ada warning, peringatan, bahwa TNI telah terlihat menjadi seperti pada tahun orde baru yang lalu," kata Gatot saat menjadi pembicara kunci dalam webinar yang digelar oleh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, Jumat (4/12/2020) malam.
Presidium KAMI ini menganggap ada usaha beberapa pihak yang menjadikan TNI sebagai kekuatan politik mereka.
"Ada usaha-usaha untuk menarik (TNI) menjadi kekuatan," kata dia.
Padahal, menurut Gatot, usaha itu yang justru membuat TNI yang kala itu masih diberi nama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) jatuh ke titik terendah.
"Inilah yang dulu menyebabkan ABRI jatuh pada titik paling rendah," kata dia.
Menurut Gatot, oleh karena itu profesionalisme TNI ini perlu dijaga agar TNI tak kembali berada pada titik terendah. Namun, kata Gatot, menjaga profesionalisme yang dianut oleh TNI bukan hanya tanggung jawab anggota TNI. Profesionalisme ini juga harus dijaga oleh pihak eksternal di luar lembaga pertahanan negara ini.
"Menjaga profesionalisme TNI bukan tanggung jawab TNI saja tapi tanggung jawab seluruh komponen bangsa," kata dia.
Reporter : Dimas Elfarisi
Editor : Nazaruli
Tag