Jumat, 05-Februari-2021 17:15

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Beredar pertanyaan di tengah masyarakat, apakah GeNose bisa mengganti swab test dengan PCR. Seperti diketahui swab PCR kini menjadi gold standard pendeteksian Covid-19.
Mengetahui hal ini, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djoerban SpPD angkat bicara.
- MUI Pertanyakan Proses Hukum Kunjungan Jokowi ke NTT, TG Haramkan Fatwa MUI
- Prof Zubairi Enggan Komentari Penggunaan GeNose Buatan UGM dan Pertanyakan Bukti Ilmiahnya
- TG Sebut Wajar Pasha Bela Anies saat Dikritik Giring, Tapi Kurang Gizi
- Ketua Satgas Covid-19 IDI Baru Lihat Video Kerumunan Presiden, Begini Komentarnya
Menurut Prof Zubairi, inovasi ini tidak salah dilakukan. Tapi untuk diterapkan masif, GeNose menurutnya harus melewati clinical trial terlebih dahulu.
"Dan GeNose ini belum teruji keilmuannya. Jadi tak bisa gantikan PCR," tegas dia, dikutip dari cuitannya, Jumat (5/2/2021).
Dilansir dari laman UGM, alat pendeteksi virus corona bernama GeNose, yang dibuat oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), resmi mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Salah satu anggota Tim Pengembang GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra, menjelaskan alat tersebut mengidentifikasi virus corona dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC).
Dian mengatakan, VOC terbentuk lantaran adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas. Orang-orang yang akan diperiksa menggunakan GeNose, terlebih dahulu diminta mengembuskan napas ke tabung khusus.
Sensor-sensor dalam tabung itu lalu bekerja mendeteksi VOC. Kemudian, data yang diperoleh akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan hingga memunculkan hasil.
Dalam waktu kurang dari 2 menit, GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.
Reporter : Martina Rosa Dwi Lestari
Editor : Sesmawati
Tag