Jumat, 19-Februari-2021 09:46

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban angkat bicara terkait isu vaksin nusantara yang diklaim mampu menciptakan antibodi seumur hidup.
Dia mempertanyakan bukti dari klaim tersebut. Pasalnya, data uji klinis fase duanya saja belum ada, apalagi fase tiga.
"Mana buktinya?," tanya dia, dikutip dari cuitannya, Jumat (19/2/2021).
- MUI Pertanyakan Proses Hukum Kunjungan Jokowi ke NTT, TG Haramkan Fatwa MUI
- Prof Zubairi Enggan Komentari Penggunaan GeNose Buatan UGM dan Pertanyakan Bukti Ilmiahnya
- TG Sebut Wajar Pasha Bela Anies saat Dikritik Giring, Tapi Kurang Gizi
- Ketua Satgas Covid-19 IDI Baru Lihat Video Kerumunan Presiden, Begini Komentarnya
Dia tegaskan, apabila mau bicara klaim, tentu harus dengan data dan harus dengan evidence based medicine. "Jangan membuat publik bingung," sambung dia.
Bahkan para ahli dunia pun belum bisa menjawab apakah vaksin Moderna atau Sinovac atau Pfizer antibodinya tahan berapa lama.
Tidak ada itu klaim yang mereka sampaikan bahwa antibodi dari vaksin-vaksin tersebut bisa bertahan enam bulan, satu tahun, apalagi seumur hidup.
"Sekali lagi, saya mendukung upaya eradikasi, seperti vaksin. Tapi perlihatkan kepada publik datanya. Biar tak gaduh," kata dia.
Dia ketahui, Vaksin Influenza saja bertahan kurang lebih setahun karena dipengaruhi mutasi virusnya.
"Dus, saya tak tahu motif klaim vaksin nusantara itu. Ada yang tahu?," kata dia.
Reporter : Martina Rosa Dwi Lestari
Editor : Irawan HP
Tag