Jumat, 04-December-2020 15:50

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi mengaku bahwa ada yang mempertanyakan alasan dirinya tidak menanggapi isu deklarasi pemerintahan sementara Papua Barat oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pimpinan Benny Wenda.
Merespons pertanyaan demikian, Teddy menjawab bahwa tidak ada yang perlu ditanggapi dari deklarasi itu karena Benny Wenda cuma 'main presiden-presidenan'.
Apalagi lanjut Teddy, deklarasi pemerintahan sementara Papua Barat oleh Benny Wenda tidak diakui oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TNPPB-OPM).
- Tak Ada Gempa, Bangunan Pesantren Tiga Lantai di Cipanas Roboh dan Timpa Belasan Santri
- Ngeri, Diserang Komodo saat Bermain Dekat Rumah, Pergelangan Tangan Balita Putus
- Gempa Susulan di Sulbar Minim, BMKG Malah Ekstra Waspada, Ini Sebabnya
- BMKG: Gempa Magnitudo 5,4 Pesisir Barat Lampung Tak Berpotensi Tsunami
"Ada yang tanya, kok soal Papua Barat gak ditanggapi? Gue jawab, apa yang mau ditanggapi? Wong orang main presiden-presiden kok ditanggapi? Sama temen OPM nya aja gak diakui," tulis Teddy di akun Twitternya, Kamis (3/12/2020).
Karenanya, Teddy menegaskan, manuver Benny Wenda itu tidak perlu ditanggapi. Saat ini, kata Teddy, yang terpenting adalah memberantas radikalisme.
"Biarin aja, ntar juga kalo udah capek main dia pulang. Kita fokus berantas radikalisme aja.. @BennyWenda," cuit @TeddyGusnaidi.
Teddy kemudian mencontohkan bahwa apa yang dilakukan Benny ibarat dirinya mendeklarasikan New York sudah merdeka dari Amerika. Hal itu, tambah Teddy, tentunya akan ditertawai dan dianggap sinting oleh masyarakat Amerika.
"Gue deklarasikan bahwa hari ini New York sudah merdeka dari Amerika dan menjadi negara sendiri. Saya adalah Presiden New York!" kata @TeddyGusnaidi.
"Apa tanggapan orang Amerika? Paling gue diketawain & dibilang sinting. Tapi sama politisi Indonesia, bisa jadi gue dianggap normal (emoji tertawa). @realDonaldTrump," pungkasnya.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Sulha Handayani
Tag