Rabu, 10-Februari-2021 07:29

JAKARTA, NETRALNEWS.COM – Pegiat media sosial Eko Kuntadhi mengkritisi pernyataan pengacara Habib Rizieq Shihab, Azis Yanuar yang khawatir kliennya akan dibuat sepeti Ustadz Maher yang meninggal dunia karena sakit di rutan akibat ditolak permintaan pembantarannya oleh kepolisian.

Menurut Eko, pernyataan Azis itu tak ubahnya menjadikan kematian Ustadz Maher sebagai bantalan bahkan sampai dipelintir oleh mereka demi kepentingan pribadi.

“"Emang HRS mau di-Maher-kan? " ujar pengacara mengutip Rijik.

Rijik, Rijik. Rekannya wafat karena penyakit yang sensitif, malah dijadikan bantalan untuk diplintir kematiannya.

Seperti itukah standar moral mereka menanggapi wafatnya rekan sebarisan?” tulis Eko di akun Twitternya, Rabu (10/2/2021).

Cuitan Eko itupun lantas mendapat respon dari netizen seperti terpantau oleh netralnews berikut;

@wibisonho: Cukup lanjutkan kasus chat mesum, niscaya imam Jumbo akan mati perlahan lahan

@bangtanie_omma: Akhlak mereka belum sempat di revolusi, keduluan dipanggil polisi, jadi harap maklum

@Bottyzasyah: Kok takut..mana semangat Jihadnya..

Seperti diketahui, Rizieq Shihab saat ini juga berada di Rutan Bareskrim. Ia berulangkali mengajukan permohonan pembantaran untuk pemulihan kesehatan namun belum dikabulkan oleh kepolisian.

"HRS berulang kali ajukan permohonan pembantaran dan penangguhan untuk pemulihan kesehatan, tapi juga tidak dipedulikan."

"Apa HRS mau di-Maheer-kan? Itu kata beliau," kata Aziz seperti dilansir dari tribunews, Selasa (9/2/2021).

Kini, kondisi Rizieq Shihab, kata Aziz, belum bisa dikatakan pulih maksimal.

"Masih pemulihan," ucapnya.

Soni Eranata alias Maheer At-Thuwailibi meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (8/2/2021).

Rizieq Shihab pun menyampaikan perasaan atas wafatnya Maheer.

"Beliau sangat sedih dan berduka cita, Ustaz Maheer sudah sakit parah," kata Aziz Yanuar, kuasa hukum Rizieq Shihab saat hubungi, Selasa (9/2/2021).

JAKARTA, NETRALNEWS.COM – Pegiat media sosial Eko Kuntadhi mengkritisi pernyataan pengacara Habib Rizieq Shihab, Azis Yanuar yang khawatir kliennya akan dibuat sepeti Ustadz Maher yang meninggal dunia karena sakit di rutan akibat ditolak permintaan pembantarannya oleh kepolisian.

Menurut Eko, pernyataan Azis itu tak ubahnya menjadikan kematian Ustadz Maher sebagai bantalan bahkan sampai dipelintir oleh mereka demi kepentingan pribadi.

“"Emang HRS mau di-Maher-kan? " ujar pengacara mengutip Rijik.

Rijik, Rijik. Rekannya wafat karena penyakit yang sensitif, malah dijadikan bantalan untuk diplintir kematiannya.

Seperti itukah standar moral mereka menanggapi wafatnya rekan sebarisan?” tulis Eko di akun Twitternya, Rabu (10/2/2021).

Cuitan Eko itupun lantas mendapat respon dari netizen seperti terpantau oleh netralnews berikut;

@wibisonho: Cukup lanjutkan kasus chat mesum, niscaya imam Jumbo akan mati perlahan lahan

@bangtanie_omma: Akhlak mereka belum sempat di revolusi, keduluan dipanggil polisi, jadi harap maklum

@Bottyzasyah: Kok takut..mana semangat Jihadnya..

Seperti diketahui, Rizieq Shihab saat ini juga berada di Rutan Bareskrim. Ia berulangkali mengajukan permohonan pembantaran untuk pemulihan kesehatan namun belum dikabulkan oleh kepolisian.

"HRS berulang kali ajukan permohonan pembantaran dan penangguhan untuk pemulihan kesehatan, tapi juga tidak dipedulikan."

"Apa HRS mau di-Maheer-kan? Itu kata beliau," kata Aziz seperti dilansir dari tribunews, Selasa (9/2/2021).

Kini, kondisi Rizieq Shihab, kata Aziz, belum bisa dikatakan pulih maksimal.

"Masih pemulihan," ucapnya.

Soni Eranata alias Maheer At-Thuwailibi meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (8/2/2021).

Rizieq Shihab pun menyampaikan perasaan atas wafatnya Maheer.

"Beliau sangat sedih dan berduka cita, Ustaz Maheer sudah sakit parah," kata Aziz Yanuar, kuasa hukum Rizieq Shihab saat hubungi, Selasa (9/2/2021).