Sabtu, 16-January-2021 22:40
.jpg)
KUPANG, NETRALNEWS.COM - Seorang balita berusia 4,5 tahun berinisial F, yang tinggal di Pulau Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu siang digigit seekor komodo hingga pergelangan tangannya putus.
Sekretaris Desa Komodo Ismail, ketika dikonfirmasi dari Kupang, Sabtu (16/1/2021) malam membenarkan hal tersebut dan mengatakan bahwa anak itu saat ini sudah dirawat intensif di RS Siloam.
"Iya benar masih dirawat di RS Siloam, pergelangan tangannya putus dan ada beberapa bagian wajahnya juga yang digigit," katanya.
- Menkes: Vaksin Gotong Royong Dicari Sendiri oleh Perusahaan Swasta dan Diberikan Secara Gratis
- Hasilkan Calon Pemimpin, Kreator dan Inovator, Nadiem: Program Sarjana Terapan atau D4 Adalah Jawaban Kebutuhan Industri
- Pegang Bukti Kuat, KPK Hakulyakin Nurdin Abdullah Terlibat Korupsi
- KPK Pastikan Tangkap Gubernur Sulsel atas Dugaan Korupsi
Balita itu awalnya sedang bermain tak jauh dari ibunya sebab saat itu ayahnya tak sedang berada di rumah.
Saat itu, ia sedang bermain dengan seutas tali yang di ujung tali diikat dengan botol plastik. Botol tersebut sepertinya menarik perhatian komodo.
Tiba-tiba komodo yang memang sudah berada di bawah rumah itu menggigit botol tersebut dan menariknya sehingga anak tersebut kemudian terjatuh.
Setelah jatuh, komodo tersebut langsung menyerang bocah itu dan menggigit pergelangan tangannya sehingga terputus. Tak hanya bagian tangan Komodo yang menurutnya berukuran sedang itu juga menggigit sebagian wajah dari bocah balita tersebut.
Ibunya yang berada tak jauh dari lokasi anaknya jatuh langsung kaget karena anaknya menangis-nangis. Saat melibat anaknya sedang digigit komodo, ia langsung berteriak dan meminta tolong.
"Sempat ada perlawanan antara ibu dan Komodo itu. Setelah akhirnya karena banyak warga yang mendengar teriakan ibu dan anak itu akhirnya pada datang," ujarnya seperti dilansir Antara.
Terkait bagaimana kondisi komodo itu, kata dia saat itu sempat dipukul sama warga setempat namun akhirnya melarikan diri.
Pihaknya berharap agar Balai Taman Nasional (TN) Komodo bisa segera membuat pagar pembatas antara kampung Komodo dengan kawasan tempat tinggal Komodo karena banyak Komodo berkeliaran di desa itu.
"Konflik antarwarga dengan Komodo bukan baru kali ini sehingga kami minta BTN Komodo harus bertanggungjawab atas kejadian ini," katanya seperti dilansir Antara.
Reporter : Irawan HP
Editor : Irawan HP
Tag