Selasa, 19-January-2021 07:50

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, secara terang-terangan tidak ingin disuntik vaksin Covid-19 yang diumumkan pemerintah saat ini. Ia juga menyatakan akan memilih membeli vaksin dari luar negeri ketimbang dari Indonesia.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Minggu (17/1/2021).
Mantan politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean, Selasa (19/1/21) langsung mengomentarinya: "Kasihan jg sy melihat bung Pigai ini. Argumen pribadi sekali dan mgkn menyinggung perasaan rakyat yg hidup menerima bantuan pemerintah dan berterimakasih dapat vaksin gratis dr pemerintah."
- Natalius Pigai Klaim Perpres Aturan Miras Dibatalkan karena Kritikannya, Netizen: Lebih Konkret NU dan Muhammadiyah
- Bareskrim Perpanjang Masa Penahanan Ambroncius Selama 40 Hari, Penyidik Ungkap Alasannya
- Makan Malam dengan Elit Golkar, Pigai Sarankan, Tolak DOB Papua!
- Diminta Jadi Mediator Damai Ambrocius dan Pigai, Lieus: Presiden Harus Bubarkan Buzzer
"Sementara Pigai mau beli 10-20 jt dr luar dgn alasan tak jelas," tegasnya.
Sebelumnya dilansir TribunWow.com, Pigai mulanya membahas soal pertanyaan apakah vaksinasi itu menjadi hak atau kewajiban bagi setiap warga negara.
Dirinya menyebut bahwa vaksinasi merupakan sebuah hak yang oleh bisa ditentukan masing-masing pribadi. Dalam kesempatan itu, Pigai juga mengaku tidak menolak untuk disuntikkan vaksin.
Dirinya juga menghargai langkah dari pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan bagi warga negaranya.
"Artinya saya tidak menolak dan kita respek adanya keinginan baik pemerintah di dalam pelayanan kesehatan," ujar Natalius Pigai.
"Tapi jangan salah langkah, jangan memaksa," imbuhnya.
Setelah itu, wartawan senior Karni Ilyas menanyakan soal pilihan vaksin apa yang akan sebenarnya diinginkan.
"Seandainya divaksin, Bung Pigai itu pilih vaksin yang mana?," tanya Karni Ilyas.
Menjawab hal itu, Pigai dengan tegas mengatakan tidak ingin divaksinasi dengan vaksin yang diumumkan oleh pemerintah saat ini.
Sedangkan diketahui, pemerintah sendiri mengumumkan akan menggunakan tujuh jenis vaksin, di antaranya adalah AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNTech, Sinovac hingga vaksin buatan sendiri yang diproduksi PT Bio Farma.
"Yang jelas saya tidak pilih vaksin yang diumumkan pemerintah hari ini," jawab Pigai.
"Karena mereka sudah terlanjur menciptakan vaksin itu di dalam pro dan kontra," jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya justru mengaku lebih memilih untuk mencari vaksin dari luar negeri.
"Saya pergi cari saya bisa beli sendiri, mau 10 juta, 20 juta yang penting saya bisa hidup, tapi saya kasih vaksin itu ke dokter Indonesia karena kita juga ikuti nasionalisme," kata Pigai.
"Tapi menyangkut hak hidup saya, saya sehat atau tidak, ditentukan oleh diri saya sendiri," tegasnya menutup.
Reporter : Taat Ujianto
Editor : Taat Ujianto
Tag