Kamis, 17-December-2020 16:10

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai tindakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) atau akrab disapa Kang Emil sangat tepat.
Sebelumnya Kang Emil beropini secara pribadi, bahwa kekisruhan berlarut terkait Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) dimulai sejak adanya keterangan dari Menkopolhukam Mahfud Md. Kang Emil sebut, penjemputan HRS ini diizinkan oleh Mahfud.
Menurut Kang Emil, pernyataan itu timbul tafsir dari ribuan orang yang datang ke Bandara bahwa selama tertib dan damai boleh menjemput HRS. Sejak itu terjadilah kerumunan yang dinilai Kang Emil luar biasa.
- Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI, Musni: Sejak Awal Saya Meragukan Komnas HAM
- Musni Umar: Kita Bangga dan Bersyukur FPI Masih Membantu Saudara Terkena Bencana Alam
- Sarankan HRS Jalani Proses Hukum, EK: Soal Menilai Ada Dendam atau Gak, Cukup Mbak You Aja yang Tahu...
- Chat Mesum Rizieq untuk Pengalihan Isu, Teddy Gusnaidi: Kebodohan Sempurna
Maka dari itu Kang Emil meminta pertanggungjawaban dari Mahfud. Kang Emil meminta tidak tidak hanya para kepala daerah yang dimintai klarifikasi soal kekisruhan HRS.
"Pertanggungjawaban pertama harus diminta pada pejabat yang izinkan kerumunan itu dan memang Pak Mahfud yang mengizinkan kerumunan itu," kata Rocky, dikutip dari pernyataan di kanal Youtubenya, Kamis (17/12/2020).
Menurutnya, Mahfud terbuka untuk "berbalas hukum" bukan malah "berbalas pantun" dengan membalas cuitan-cuitan Kang Emil. "Saya sepakat dengan gubernur saya," sambung Rocky.
Rocky menilai, Mahfud cenderung menghindar. Keadaan ini membuat orang meragukan Mahfud sebagai seorang pejabat yang seharusnya menegakkan disiplin dan hukum.
"Lagi-lagi menghindar adalah keahlian Mahfud. Kalau pejabat tegakkan disiplin, hukum, orang akan paham Mahfud tanggung jawab," tegas Rocky.
Reporter : Martina Rosa Dwi Lestari
Editor : Nazaruli
Tag