Selasa, 12-January-2021 20:45

JAKARTA, NETRALNEWS.COM – Tokoh oposisi Tengku Zulkarnain meminta Ruhut Sitompul untuk tidak terus-menerus menyerang agama Islam karena bisa membuat umat marah. Peringatan ini dilontarkan Tengku Zul setelah Ruhut memposting sebuah video yang isinya seperti menyindir laskar Front Pembela Islam.
Dalam video berjudul “Gus Petir, Perkuat Aqidah Jangan Asal Sweeping Dah” tersebut, terdapat adegan seorang pedagang dikejar-kejar oleh laskar berkostum putih dan bersorban gara-gara berjualan memakai lonceng sehingga sang pedagang dituduh menyebarkan kristenisasi.
Menurut Tengku Zul video tersebut adalah sampah karena memecah belah umat beragama dan meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokirnya. Mantan Wakil Sekjen MUI itu juga meminta Ruhut untuk mengubah sikapnya sebelum umat islam marah.
- Terkait Penembakan Laskar FPI, Tengku Zulkarnain Sebut Mahfud MD Miliki Opini Sesat
- Bandingkan Kasus Rizieq-Raffi, Ruhut: Anies Juga Proses Hukum Dong
- Soal Kadrun Minta Raffi Ahmad Diproses, Ruhut: Udah Jangan Ngebacot itu Urusan yang Berwajib
- Tengku Zulkarnain Puji SBY Soal Kunjungan Bencana Alam: Beliau Sigap dan Turun Langsung
“Pesan saya pada saudara
@ruhutsitompul
kalau anda kafir yang benci Islam karena kena sakit jiwa Islamophobia tahan saja di dalam hatimu. Jangan kau keluarkan di depan umum.
Nanti jika umat Islam marah, anda tidak akan tahan dan menyesal tak sudah.
Horas Lae...
Ubah sikapmu..” tulis Tengku di akun Twitternya, Selasa (12/1/2020)
Cuitan Tengku Zul mendapat banyak komentar dari netizen seperti terpantau netralnews berikut;
@basukining: Pesan ini sungguh indah kalau yg bacanya ngerti dan memahami tapi bagi yg sebaliknya dalam beraikap
@DamsyikZ: Sampai sekarang pun Ustaz telinga nya masih ada belum dipotong juga sudah 3.Tahun Anis jadi Gubernur
@BobSinaro: bener bgt,.. kemarahan yang sudah pada puncaknya sangat berbahaya,..dan saya rasa anda Lae Ruhut paham itu.
@Kanjeng78016902: Makin tua kamu semakin membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Reporter : Dimas Elfarisi
Editor : Irawan HP
Tag