Selasa, 02-Februari-2021 14:15

JAKARTA, METRALNEWS.COM - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyayangkan adanya upaya kudeta yang dilakukan terhadap Partai Demokrat.
Ia pun mengungkapkan sosok Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan sosok politkus muda yang kelak menjadi pemimpin berkelas dunia.
Sebagai aset bangsa, Pigai berharap tak ada upaya untuk mematikan karir politik putra Presiden RI ke enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
- Ketua DPD Demokrat se-Indonesia Satu Suara Minta AHY Pecat Kader Pengkhianat
- Siap Gantikan AHY, Hasnaeni 'Wanita Emas': Saya Akan Jadikan Partai Emas dan Demokrat Satu Kesatuan
- Netizen Tuding AHY Punya Simpanan, AA: Sudah Kak Mul Jangan Serang Wanita Tak Berdosa
- Penonton Ancam Polisikan Sutradara Ikatan Cinta, Eko: Apa AHY Juga Bisa Dipolisikan, Drama Kudeta PD Kemarin Terlalu Sedih, Sampai Banjir Air Mata
"Kita tdk bicara ttg Capres 2024. AHY politikus muda yg akan jadi Pemimpin Indonesia berkelas Dunia. Sy minta Rakyat dr Sabang-Merauke Jaga aset terbaik ini. Tdk boleh dimatikan karier masa depan politiknya. Kalau salah ambil keputusan politik mk kritik saja untuk membesarkannya," kata Pigai dalam akun Twitternya.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada gerakan yang ingin mengambil alih posisi ketua umum partainya secara paksa.
AHY menuding ada pejabat pemerintahan di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo yang terlibat dalam gerakan "kudeta" tersebut.
"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube Agus Yudhoyono, Senin (1/2/2021).
Dalam konferensi pers, AHY tidak menyebut nama pejabat yang dimaksud. Namun, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut pejabat yang dimaksud adalah Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Reporter : Wahyu Praditya P
Editor : Sulha Handayani
Tag