Jumat, 11-December-2020 14:40

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Politisi PDIP Dewi Tanjung kembali berkomentar pedas tentang Front Pembela Islam dan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) yang menurutnya jadi sarang pembohong dan pabrik Hoaks terbesar di Indonesia.
Dalam kasus kontak tembak antara Kepolisian Polda Metro Jaya yang menewaskan enam anggota laskar FPI, Dewi juga menilai mereka terus menyebarkan fitnah tentang pemerintah dan Polisi.
'FPI dan 212 Sarangnya Pembohong dan Pabrik Hoax terbesar di Indonesia.
- Guru Habib Rizieq Wafat, HF: Ya Robbana... Jangan Kau Cabut Keberkahan Negeri Ini
- Polisi Lanjutkan Kasus Dugaan Chat Mesum HRS, Ferdinan Hutahaean: Ini Akan Seru
- Komnas HAM Lapor Presiden Terkait Tewasnya Laskar FPI, Pigai: Umat Muslim Bisa Laporkan ke PBB
- Novel Bamukmin: Bukan Ahok Namanya Kalau Tidak Buat Gaduh
Kelompok teroris ini menyebarkan fitnahan SAMPAH tentang Pemerintah dan Polisi
Tujuan mereka ingin menghancurkan negara dengan berbalut Agama" tulis Dewi di akun Twitternya, Jumat (11/12/2020).
Sebelumnya, Polda Metro Jaya meminta masyarkat untuk tidak mempercayai kabar dan informasi yang belum pasti kebenarannya atau hoaks.
Terkait penyerangan anggota polisi oleh anggota Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI), jadi diimbau kepada masyarakat untuk bisa mengecek terlebih dahulu terkait kebenarannya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus menjelaskan, pihak kepolisian akan menindak siapapun yang menyebarkan berita hoaks atau tidak benar terkait bentrokan antara kepolisian dengan Laskar Khusus FPI.
“Jangan mengeluarkan berita-berita bohong, itu bisa dipidana nanti,” tegas Kombes Pol. Yusri Yunus, Rabu (9/12/20).
Yusri juga menuturkan bahwa siapapun yang menyampaikan berita tidak benar bisa dipidana terutama tentang informasi penyerangan anggota Polri oleh Laskar Khusus FPI.
“Ada yang bilang mereka tidak mungkin bawa senjata, tapi kami punya bukti tentang hal itu,” beber Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Kombes Pol. Yusri Yunus telah mengantongi bukti terkait pemilik senjata api tersebut. Walalupun tidak menyebutkan identitasnya, namun dia memberikan petunjuk kalau senajat api tersebut milik seorang anggota FPI yang meninggal dunia.
“Saya pertegas di sini bahwa senjata api kepemilikan pelaku yang melakukan penyerangan nanti kita akan kami jelaskan lagi. Ini sedang dikumpulkan investigasi, nanti akan disampaikan kalau sudah lengkap semuanya kepada seluruh teman-teman media yang ada,” tutup Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Reporter : Dimas Elfarisi
Editor : Sesmawati
Tag