Selasa, 23-Februari-2021 13:40

YERUSALEM, NETRALNEWS.COM - Sidang korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan dilanjutkan usai pemilu Maret, menurut putusan pengadilan pada Senin (22/2).
Netanyahu pada 2019 didakwa dalam kasus yang melibatkan pemberian dari rekan-rekan jutawan. Ia juga diduga berupaya mencari dukungan regulator untuk taipan media dengan imbalan peliputan yang menguntungkan.
Tuduhan terhadap Netanyahu menjadi isu sentral selama tiga pemilu, di mana tidak ada kejelasan tentang siapa pemenangnya. Israel akan menggelar pemilihan parlemen keempat dalam kurun waktu dua tahun pada 23 Maret.
- Menkes: Vaksin Gotong Royong Dicari Sendiri oleh Perusahaan Swasta dan Diberikan Secara Gratis
- Hasilkan Calon Pemimpin, Kreator dan Inovator, Nadiem: Program Sarjana Terapan atau D4 Adalah Jawaban Kebutuhan Industri
- Pegang Bukti Kuat, KPK Hakulyakin Nurdin Abdullah Terlibat Korupsi
- KPK Pastikan Tangkap Gubernur Sulsel atas Dugaan Korupsi
Februari ini Netanyahu mengaku tidak bersalah di hadapan panel tiga hakim di Pengadilan Distrik Yerussalem yang dijaga ketat.
Pengadilan pada Senin malam memutuskan bahwa bukti dalam persidangan akan dihadirkan pada sidang 5 April.
Jajak pendapat memperlihatkan persaingan ketat, saat rival sayap kanan dan oponen kiri tengah berupaya menantang pemimpin terlama Israel tersebut. Netanyahu terus-terusan menduduki jabatan perdana menteri sejak 2009 setelah masa jabatan pertama 1996-1999. Demikian laporan Reuters yang dikutip Antara.
Reporter : Irawan HP
Editor : Irawan HP
Tag