Sabtu, 23-January-2021 06:47

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Permasalahan seorang siswi nonmuslim di SMK Negeri 2 Padang, Sumatera Barat, yang menolak menggunakan jilbab sesuai peraturan sekolah sudah selesai dengan damai.

Atas pemberlakuan peraturan itu Kepala SMKN 2 Padang, Rusmadi menyampaikan permintaan maaf. Diharapkan kesalahan dan simpang siur informasi di media sosial dapat diselesaikan dalam semangat kebersamaan dan keberagaman.

“Saya memohon maaf, atas kesalahan dari jajaran dalam penetapan aturan cara berpakaian. Ananda Jeni Cahyani Hia tetap bersekolah seperti biasa, tadi masih bersekolah,” kata Rusmadi, Jumat (22/1/2021)

Terkait hal itu pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi mengucap syukur karena apa yang dilakukan seorang siswi tersebut sudah menemukan jalan keluar dan pihak sekolah pun sudah minta maaf.

"Alhamdulillah, semua protes Anda tidak sia-sia. SMK2 Padang, meminta maaf atas kesalahannya," tulis Eko Kuntadhi, Sabtu (23/1/2021).

Eko pun berharap untuk ke depannya tidak ada lagi aturan-aturan diskriminatif dan pemaksaan atas agama di sekolah-sekolah.

"Semoga tdk ada lagi aturan diskriminatif di sekolah2 negeri kita. Tidak ada lagi pemaksaan atas nama agama. Tuhan mencintai orang yang berbuat adil!," ujarnya

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan kabar seorang siswi nonmuslim di SMK Negeri 2 Padang yang diminta pihak sekolah membuat surat pernyataan karena tidak bersedia mengenakan kerudung atau jilbab.

Kejadian itu viral setelah akun Facebook Elianu Hia yang mengaku sebagai orang tua siswi berinisial JCH itu menginformasikan jika dirinya dipanggil pihak sekolah karena putrinya tidak memakai jilbab.

"Lagi di sekolah SMK Negri 2 Padang, saya di panggil karena anak saya tidak pakai jilbab, kita tunggu aja hasil akhirnya, saya mohon di doakan ya," tulis Elianu di akun Facebook-nya, Kamis (21/1/2021).

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Permasalahan seorang siswi nonmuslim di SMK Negeri 2 Padang, Sumatera Barat, yang menolak menggunakan jilbab sesuai peraturan sekolah sudah selesai dengan damai.

Atas pemberlakuan peraturan itu Kepala SMKN 2 Padang, Rusmadi menyampaikan permintaan maaf. Diharapkan kesalahan dan simpang siur informasi di media sosial dapat diselesaikan dalam semangat kebersamaan dan keberagaman.

“Saya memohon maaf, atas kesalahan dari jajaran dalam penetapan aturan cara berpakaian. Ananda Jeni Cahyani Hia tetap bersekolah seperti biasa, tadi masih bersekolah,” kata Rusmadi, Jumat (22/1/2021)

Terkait hal itu pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi mengucap syukur karena apa yang dilakukan seorang siswi tersebut sudah menemukan jalan keluar dan pihak sekolah pun sudah minta maaf.

"Alhamdulillah, semua protes Anda tidak sia-sia. SMK2 Padang, meminta maaf atas kesalahannya," tulis Eko Kuntadhi, Sabtu (23/1/2021).

Eko pun berharap untuk ke depannya tidak ada lagi aturan-aturan diskriminatif dan pemaksaan atas agama di sekolah-sekolah.

"Semoga tdk ada lagi aturan diskriminatif di sekolah2 negeri kita. Tidak ada lagi pemaksaan atas nama agama. Tuhan mencintai orang yang berbuat adil!," ujarnya

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan kabar seorang siswi nonmuslim di SMK Negeri 2 Padang yang diminta pihak sekolah membuat surat pernyataan karena tidak bersedia mengenakan kerudung atau jilbab.

Kejadian itu viral setelah akun Facebook Elianu Hia yang mengaku sebagai orang tua siswi berinisial JCH itu menginformasikan jika dirinya dipanggil pihak sekolah karena putrinya tidak memakai jilbab.

"Lagi di sekolah SMK Negri 2 Padang, saya di panggil karena anak saya tidak pakai jilbab, kita tunggu aja hasil akhirnya, saya mohon di doakan ya," tulis Elianu di akun Facebook-nya, Kamis (21/1/2021).