Jumat, 19-Februari-2021 08:45

NEW YORK, NETRALNEWS.COM - Harga minyak jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), meskipun terjadi penurunan tajam dalam persediaan minyak mentah AS, karena para pelaku pasar mengambil keuntungan setelah beberapa hari melakukan pembelian didorong oleh cuaca beku di Texas, negara bagian penghasil energi terbesar AS.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April turun 41 sen atau 0,6 persen, menjadi menetap di 63,93 dolar per barel. Selama sesi, Harga minyak Brent sempat naik menembus 65 dolar AS setinggi 65,52 dolar AS, merupakan harga puncak sejak Januari 2020.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret berkurang 62 sen atau 1,0 persen, menjadi ditutup di 60,52 dolar AS per barel, setelah sebelumnya mencapai puncak 62,26 dolar AS, posisi tertinggi sejak Januari 2020.
- Nilai Transaksi BEI Rp16,6 Triliun/Hari di Pekan Terakhir Februari, Melesat 40 Persen
- GoFood Kuasai Pasar Karena Pengguna Loyal, Pesaing Gencarkan Diskon Biar Pelanggan Tak Beralih
- Harga Emas Merosot Tajam, Terendah Sejak Juni 2020
- Aglaonema Bawa Berkah, Pengusaha Aceh Ekspor Perdana ke Negeri Sakura
Minyak mentah Brent telah naik selama empat sesi berturut-turut sebelum Kamis (18/2/2021), sementara minyak WTI naik selama tiga sesi beruntun.
"Pasar mungkin sedikit lebih maju," kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn, di Chicago, seperti dikutip Antara dari Reuters.
“Tapi jangan salah, aksi jual minyak ini tidak menyelesaikan masalah-masalah. Masalah-masalah akan terus berlanjut.”
Sebagai informasi, reli harga minyak dalam beberapa bulan terakhir juga telah didukung oleh pengetatan pasokan global, sebagian besar disebabkan oleh pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.
Reporter : Irawan HP
Editor : Irawan HP
Tag