Rabu, 10-Februari-2021 08:35

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pihak keluarga membantah isu liar mengenai Ustadz Maaher At-Thuwailibi mengalami penyiksaan saat ditahan di Rutan Mabes Polri. Pihak keluarga menegaskan selama ditahan Ustadz Maaher diperlakukan dengan baik.
"Aman kok, almarhum nggak disiksa. Sejauh ini penyidik perlakuannya baik," ujar Jamal, kakak ipar almarhum Ustadz Maaher di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021).
Pernyataan Jamal langsung menjadi sorotan warganet. Di akun FB Mak Lambe Turah, Selasa malam (9/2/21) sejumleh netizen ramai berkomentar.
- Refly Harun: Kalau Saya Bilang Pejabat Itu Bodoh dan Memang Bodoh, Masuk Kategori Apa?
- DT: Pembunuh Mata Satu Teriakin Polisi, Kau Ngga Ada Otak Novel, Membunuh Dosa Terbesar Kau di Dunia
- Sindir Novel Baswedan, DT: Sepandai-pandainya Berlagak Buta Suatu saat Nanti akan Ketahuan Juga
- Pertamina Foundation Gandeng BenihBaik.com Tingkatkan Ekonomi Desa dengan Cara Unik Ini
MLT: "Dayat suruh baca!"
Kinah Sa: "tapi gorengan nya laris manis kan di warung sebelah."
Gita Andini: "Bagus keluarganya meluruskan biar ga jd gorengan.."
Tini Jayadi: "Belajarlah jujur jgn suka memfitnah dan bikin berita bohong."
Meys Mo: "Semoga di terima di sisi Tuhan."
Sebelumnya diberitakan, Jamal memberikan keterangan mengingat banyak pihak yang menanyakan ihwal kebenaran almarhum mengalami penyiksaan sebelum meninggal dunia. Dia pun menegaskan kabar tersebut merupakan hoax.
"Jadi minta tolong teman-teman media bantu nge-counter hoax-hoax itu lah," ucapnya.
"Iya ngebantah, nggak bener itu semua," kata dia memastikan.
Jamal mengatakan Ustadz Maaher sebelumnya menderita penyakit TB usus, jauh sebelum tersandung kasus ujaran kebencian. Ustadz Maaher, kata dia, tengah menjalani perawatan sebelum ditahan.
"Di tengah rawat jalan beliau tertangkap kan, diamankan pihak kepolisian. Sejak itu rawat jalannya putus dan obatnya yang harusnya rutin jadi putus. Hal itu membuat kondisi menjadi menurun sampai klimaksnya semalem beliau meninggal di rutan Bareskrim," tutur Jamal seperti dinukil Detik.com.
Jamal juga menyampaikan, Ustadz Maaher meninggalkan dua orang putra. Putra pertama almarhum berumur 3 tahun, sedangkan putra keduanya masih berumur 1 tahun 6 bulan.
Pernyataan Hidayat Nur Wahid
Secara terpisah, Wakil Ketua Majelis Rakyat (MPR) RI, Hidayat Nur Wahid juga sempat menanggapi berita meninggalnya Ustaz Maheer. Melalui akun twitter pribadinya, Hidayat mengatakan bahwa sebaiknya pihak Kepolisian memberikan penjelasan atas meninggalnya Ustadz Maaher.
Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah fitnah.
"Ust Maaher wafat di rutan Mabes Polri. InnaaliLlahiwainnaailaiHi rajiun. Agar tak jadi fitnah, penting pihak Kepolisian memberikan penjelasan terbuka(transparan) dan profesional soal sebab wafatnya Ust Maher," tulis Hidayat, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun twitter @hnurwahid pada Selasa, 9 Februari 2021.
Sebelumnya, diketahui bahwa Ustadz Maaher meninggal dalam usia 28 tahun karena menderita sakit, yaitu luka di bagian usus.
"Dia sebetulnya awalnya luka usus. Kemudian pada waktu masuk penjara tidak cenderung lebih sembuh," ungkap Djuju.
Reporter : Taat Ujianto
Editor : Taat Ujianto
Tag