Selasa, 16-Februari-2021 18:19

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Politikus PDIP geram dengan pernyataan Uztaz Yahya Waloni yang berdoa agar Megawati mati dengan cepat.
"Dearest saudara2ku umat Krsitiani..ada dombamu yg hilang dgn sukarela dan dia rupanya kesasar ke tempat kami, Berubah jd serigala...," kata Budiman, Selasa (16/2/21).
Peryataan Budiman juga ditimpali politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Menurutnya, Waloni akan mati lebih dulu dari Megawati.
- Tiga Sekjen PDIP Sebut Megawati Selalu Berbicara Politik Hijau, Ini Tujuannya
- Kwik Kian Gie Takut Berpendapat Karena Diserang Buzzer, Fadli: Demokrasi Kita Turun Drastis
- Diserang Buzzer, Kwik: Era Pak Harto Saya Kritik Tajam Tapi Tak Sekalipun Ada Masalah
- Ketakutan Diserang Buzzer, Kwik Kian Gie Bandingkan dengan Era Soeharto
"Menurut penerawangan saya, Waloni ini akan mati lebih dulu dati Ibu Mega..!" kata Ferdinand.
Sebelumnya diberitakan, Ustaz Yahya Waloni dikenal sebagai pendakwah yang acap bicara keras dan mengkritik pemerintah Indonesia. Bahkan, dia pernah mendoakan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri supaya cepat meninggal dunia alias menemui ajalnya.
Disitat dari video berjudul ‘Kalau Kemarin Saya Ikut Nyapres, Jokowi Enggak Akan Jadi Presiden’ di saluran Youtube Termometer Islam, Ustaz Yahya Waloni mengaku, dia berulang kali terlibat hukum lantaran menghina tokoh tertentu. Namun, kata dia, apa yang disampaikan tersebut merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW.
“Saya pernah dilapor karena menghina beberapa tokoh. Saya katakan Megawati supaya cepat mati, dilapor (ke polisi) saya. Padahal (apa yang disampaikan) berdasarkan hadis,” ujar Yahya Waloni, dikutip Senin 14 Februari 2021.
Dia berkisah, Presiden Jokowi yang berkedudukan sebagai pemimpin negara, tak pernah mempermasalahkan ucapannya tersebut. Namun, kata dia, justru pendukung pemerintah yang merasa tersinggung dan melaporkannya ke pihak berwenang.
Lebih jauh, Yahya Waloni mengatakan, doa atau harapan buruk yang dialamatkan kepada Megawati bukannya tanpa alasan. Sebab, kata dia, mantan Presiden Indonesia itu merupakan sosok zalim yang umurnya di dunia tak diharapkan panjang.
“Nabi katakan, janganlah mendoakan umur panjang kepada orang yang zalim. Berarti kita boleh doakan (Megawati), tapi jangan umur panjang, sebab…,” urainya terputus, yang kemudian dijawab serempak oleh audiens yang hadir di lokasi: zalim!.
Ustaz Yahya Waloni mengaku tak heran seandainya negara terus-terusan digempur bencana. Sebab, kata dia, terlalu banyak kezaliman serta kemunafikan yang terjadi di Indonesia. Bukan hanya petinggi, hal serupa juga dilakukan pihak-pihak dari kalangan bawah.
“Musibah ini enggak akan berhenti selama dusta dan munafik ada di negara kita. Negara kita sedang diazab Allah karena terlalu banyak dusta dari pemimpin sampai ke bawah,” terangnya.
Bukan hanya itu, secara tak langsung dia mengatakan, ruang gerak umat Islam di Indonesia seperti dibatas-batasi. Kini, ceramah keras sedikit—sekalipun merujuk pada Quran dan hadis, langsung dituduh radikal dan anti-Pancasila.
“Kalau kita berdakwah keras begini dibilang radikal, anti-Pancasila, anti-NKRI, anti-Undang-Undang, anti pilar-pilar kebangsaan. Jangan dibalik-balik, PKI! Ini konsep yang sudah berakar kuat. Kita yang menyampaikan dakwah tegak lurus berdasarkan Quran dan hadis, dianggap lawan dan kelompok radikal,” kata dia dinukil hops.id.
Reporter : Taat Ujianto
Editor : Taat Ujianto
Tag