Senin, 30-November-2020 09:10

JAKARTA, NETRALNEWS.COM – Pengamat Politik Rocky Gerung (RG) turut angkat bicara terkait teguran keras Walikota Bogor Bima Arya ke Dirut RS UMMI. Diketahui RG teguran menjelma jadi pelaporan ke Polisi, karena tutupi hasil swab Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).
Menurut RG, tindakan Bima terlalu dipaksakan. Pasalnya setiap orang berhak untuk mencari tempat untuk tes Covid-19. Bahkan diketahui RG, layanan tersebut bisa dilakukan dengan memanggil tenaga medis ke rumah demi privasi.
“Kalau dia di rumah sakit karena privasi, kalau dia pulang juga karena privasi. Ngapain dibuntutin lagi PCR. Ngaco tuh,” tegas RG, dikutip dari pernyataan di kanal Youtubenya, Senin (30/11/2020).
RG bergurau, sekalian saja semua pejabat yang tes Covid-19 untuk dibuntuti. Menurutnya, banyak pejabat yang diam-diam positif Covid-19 tetapi tidak dipublikasikan.
Lebih lanjut RG mengaku bahwa Bima merupakan salah satu teman diskusinya. Tetapi menurut RG, saat ini Bima terseret dalam arus komunikasi Istana. Padahal bagi RG, Bima bisa menentukan sikap sendiri terkait isu HRS sehingga tak munculkan kontroversi.
“Persoalannya bukan laporin Polisi. Kadang kala pakai bedil terlalu besar untuk nembak nyamuk. Ajaib itu,” tegas dia.
Hingga berita ini dibuat, “perseteruan” Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dengan RS UMMI Bogor dikabarkan saling memaafkan.
Direktur RS UMMI Bor Najamdin mengaku, laporan Kepolisian yang dilakukan Pemkot Bogor terhadap phaknya sudah dicabut.
Reporter : Martina
Editor : Nazar
Tag