Rabu, 30-December-2020 11:20

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pegiat kemanusiaan Birgaldo Sinaga, Rabu (30/12/20) membuat catatan pendek mengenang Almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Bagi Birgaldo, pernyataan Gus Dur terus menyegarkan ruang batin anak bangsa.
"Selain humanis, Gus Dur juga diingat sebagai sosok suka humor. Rasa humornya bahkan kelewatan. Joke2nya tingkat dewa. Seperti joke Anak Kyai ini," kata Birgaldo.
"Terimakasih banyak Gus telah mengisi ruang republik ini dengan cintamu yang tulus bagi kemanusiaan. Terimakasih banyak meskipun Gus telah pergi, candamu masih terus menyegarkan ruang batin kami anak bangsa yang masih saja sok repot ini," tandas Birgaldo.
Berikut catatan lengkap Birgaldo:
MENGENANG GUS DUR
Hari ini, 30 Desember, 11 tahun lalu, Gus Dur meninggal dunia.Gus Dur, Presiden ke-4 RI dikenang sebagai guru bangsa. Guru yang mengajarkan kemanusiaan sebagai nilai tertinggi dalam pengabdian hidup.
Selain humanis, Gus Dur juga diingat sebagai sosok suka humor. Rasa humornya bahkan kelewatan. Joke2nya tingkat dewa.Seperti joke Anak Kyai ini.
Terimakasih banyak Gus telah mengisi ruang republik ini dengan cintamu yang tulus bagi kemanusiaan.Terimakasih banyak meskipun Gus telah pergi, candamu masih terus menyegarkan ruang batin kami anak bangsa yang masih saja sok repot ini.
Birgaldo Sinaga
Birgaldo juga mengunggah catatan yang dimaksud tentang anak kiai masuk Kristen. Berikut catatannya:
Gus Dur juga pernah bercerita bahwa ada seorang kiai yang sering mengeluh kepada dirinya. Kiai itu, kata Gus Dur, merasa doa-doanya tidak pernah dikabulkan oleh Tuhan. Padahal dirinya sudah melakukan banyak ibadah, baik ibadah wajib maupun sunah.
Namun, Tuhan sepertinya masih tidak mau mendengarkan doa-doa dan harapannya. Sang kiai tersebut terus mengeluh, karena kata Gus Dur, putra sang kiai itu murtad dan masuk Kristen.
Dia merasa salah memberikan pendidikan. Oleh karena itu, sang kiai selalu berdoa supaya anaknya bisa bertobat untuk kembali lagi ke Islam.
Tentu saja, selain berdoa, sang kiai juga berusaha keras menyadarkan anaknya melalui nasihat-nasihat dan bahkan hardikan.
Mendengar keluhan sang kiai tersebut, Gus Dur pun hanya menjawab enteng, "Sampean ini jangan mengeluh terus kepada Tuhan! Tuhan juga punya masalah yang sama dengan Sampean. Anak Tuhan satu-satunya, Yesus, juga masuk Kristen."
Reporter : Taat Ujianto
Editor : Taat Ujianto
Tag