Sabtu, 26-December-2020 07:35

JAKARTA, NETRALNEWS.COM – Tokoh oposisi Tengku Zulkarnain mengkritik pernyataan Menteri Agama yang baru, Yaqut Cholil Qoumas yang menginginkan agama dijadikan sebagai inspirasi, bukan aspirasi.
Menurut Tengku Zul, hal tersebut tidak sejalan dengan pemikiran para pendiri Nahdlatul Ulama yaitu Kyai Hasyim Asyari yang dulu pernah melahirkan Partai Masyumi, dan juga Kyai Wahab Hasbullah yang mendirikan Partai NU.
“Kongres Umat Islam I di Yogjakarta, berhasil.melahirkan Partai Masyumi ditangan Yai Hasyim Asy'ari dkk.
- Erick Thohir Jadi Ketua MES, TZ: Kok Bisa, Dia Bergelimang Riba dan Berbisnis Pakai Riba
- Ratusan WNA China Diizinkan Masuk, TZ: Perlakuan Timpang, Padahal Sedang PSBB Jawa - Bali
- Tengku Zulkarnain untuk Juliari Batubara: Tembak Mati Saja Lah, Murah
- Kasus Raffi−Ahok Di Stop Polisi, Tengku Zulkarnain Nyanyi Tenda Biru: Geli Kali Ah
Dan, menjelang Pemilu 1955 di tangan Syekh Wahab Hasballah lahir pula Partai NU.
Apakah itu bukan menjadikan Agama sebagai Aspirasi Politik?
Skrg mau dibrangus?
Kemunduran...!” tulis Tengku Zul di akun Twitternya, Sabtu (26/12/2020).
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ingin menjadikan agama sebagai inspirasi dan bukan sebagai aspirasi. Hal itu ia katakan dalam acara serah terima jabatan Menteri Agama di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (23/12/2020).
"Melalui Kementerian Agama ini, saya ingin menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Itu kalau di-breakdown akan luar biasa," kata Yaqut dalam acara serah terima jabatan yang disiarkan secara daring. Yaqut menuturkan, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pernah menyampaikan seloroh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur soal Kementerian Agama.
Menurut Gus Dur, Kementerian Agama seperti pasar, di mana semuanya ada, kecuali agama. "Ini waktunya, kita membuktikan bahwa Kementerian Agama ini bukan hanya Kementerian Agama, titik," ujarnya.
"Tapi kementerian semua agama, sehingga yang disebut pasar oleh Gus Dur ya ini pasar agama-agama ada di Kementerian Agama," lanjut dia. Yaqut juga menilai tidak boleh ada perbedaan atau diskriminasi antar-agama di Kementerian Agama. "Kita tunjukkan kepada publik," ucap Yaqut.
Reporter : Dimas Elfarisi
Editor : Sesmawati
Tag