Senin, 30-November-2020 16:45

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Publik terhenyak menyaksikan kebiadaban kelompok yang melakukan pembantaian satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat (27/11/2020).
Dalam peristiwa itu, empat warga dibunuh serta rumah ibadah Bala Keselamatan dan enam rumah lainnya juga dibakar oleh kelompok yang diduga berjumlah 10 orang itu.
Kejadian mengerikan yang diduga dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu telah melukai rasa kemanusiaan, mengganggu kewarasan publik, karena dipertontonkan dengan aksi yang brutal yang tak terbayangkan.
- Besok Uji Kelayakan, Tim Ahli Calon Kapolri Serahkan Naskah Materi ke DPR
- Kasus Bunuh Diri Anak dan Perempuan di Jepang Naik Drastis, Tak Disangka Ini Pemicunya
- Uji Kelayakan Besok, Komjen Listyo Diyakini Tanpa Kendala untuk Jadi Kapolri
- Izin Darurat Vaksin Merah Putih Buatan Eijkman dan LIPI Diprediksi Keluar Februari 2022
Atas peristiwa tersebut, Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia menyatakan sikap:
Pertama, KITA mengutuk keras aksi terorisme, aksi brutal, kejahatan kemanusiaan, yang menciderai persatuan dan kesatuan bangsa. KITA menyampaikan rasa kepiluan, rasa duka cita yang mendalam atas kematian seluruh korban tindak kebiadaban para terosis.
"Kedua, tangkap dan hukum seberat-beratnya para pelaku kejahatan kemanusiaan atas dasar apapun, dari kelompok manapun. Bila kejadian ini tidak terselesaikan di mata hukum, KITA menilai akan ada lagi kejadian-kejadian serupa karena upaya penegakan hukum tidak tuntas," kata Ketua Umum KITA, KH Maman Imanulhaq, dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (29/11/2020).
Ketiga, dari analisa yang dilakukan oleh KITA, melihat dari lokasi kejadian perkara dan sejumlah faktor-faktor lain, aksi brutal itu diduga dilakukan oleh sisa-sisa kelompok Santoso, MIT Poso, yang masih berkeliaran.
"Keempat, KITA mendukung Satuan Tugas Operasi Tinombala yang operasinya diperpanjang hingga 31 Desember 2020, untuk menumpas hingga ke akar-akarnya MIT yang kini beralih kepemimpinanya ke ALI Kolara pasca kematian Santoso," ujar Maman.
Kelima, KITA mendorong aparat keamanan TNI, Polri, BIN untuk tidak lengah dalam upayanya memberantas sel-sel teroris yang masih berkeliaran. Upaya itu diyakini bakal mencegah kejadian-kejadian serupa karena dapat mengurangi ruang gerak sel-sel teroris.
"Keenam, KITA mendorong segenap kekuatan bangsa, para tokoh agama, tokoh masyarakat, untuk turut serta menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Menjaga toleransi antar umat beragama. Memberikan edukasi kepada publik mengenai nilai-nilai kesatuan, keharmonisan sebagai sesama anak bangsa, yang terlahir dari rahim yang sama, Ibu Pertiwi," pungkas Maman.
Reporter : adiel
Editor : sulha
Tag